Blogger Kalteng

Tahukah Anda Kenapa Palangkaraya Dijuluki Kota Cantik?

BLOGGER KALTENG (Palangka Raya) - Palangka Raya berdiri sejak tahun 1957 dengan semboyan Isen Mulang yakni Semangat Pantang Mundur.

Memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km² (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Kota CANTIK sebagai julukan Palangkaraya adalah akronim dari kata terenCana, kata Aman, kata Nyaman, kata Tertib, kata Indah dan diakhiri kata Keterbukaan. ini juga terdapat dalam lagu mars kota Palangkaraya.

Palangkaraya adalah kota yang jauh dari kata "macet", jadi tidak ada alasan untuk terlambat. Warga masyarakat hidup dengan rukun dan damai, sesuai dengan Falsafah Huma Betang (Rumah Panjang).

Selain itu julukan ini juga karena kota ini memiliki tata kota yang terencana dengan baik dan penuh dengan ruang terbuka hijau. Sejak awal pembangunannya pada tahun 1957, Palangka Raya dirancang sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah dengan konsep tata kota yang unik.

Salah satu ciri khas Palangka Raya adalah adanya sungai besar yang melintasi kota ini, yaitu Sungai Kahayan. Kota ini dibangun di sepanjang sungai tersebut, dan banyak taman, taman kota, dan ruang terbuka hijau lainnya menghiasi kawasan ini. Keindahan alam dan suasana asri memberikan kesan kota yang bersih dan nyaman.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat Palangka Raya juga berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dan keanekaragaman hayati. Upaya ini mencakup pelestarian hutan dan lahan serta promosi keberlanjutan dalam pengembangan kota. Semua faktor ini, bersama-sama, menjadikan Palangka Raya dijuluki sebagai "Kota Cantik."

Tercatat hingga saat ini, Kota Palangka Raya sudah memiliki 12 wali kota dari latar belakang yang berbeda-beda.

Wali Kota yang pertama kali menjabat adalah Yanti Saconk. Yanti Saconk dilahirkan di Penda Katapi, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas , pada Juni 1929. Anak kedua dari pasangan Tiki Gatar Kunom dan Ramitan Lawak ini menjabat antara 18 September 1965 sampai 18 Oktober 1965

Kemudian berturut-turut diteruskan oleh Agoes Ibrahim  (19 Oktober 1965 -- 31 Agustus 1967), Letkol Infantri W. Sandi (13 Agustus 1967 -- 6 September 1975), Letkol. Cin Madnoch (6 September 1975 -- 27 Januari 1978), Letkol Kadiyoto (27 Januari 1978 -- 16 September 1983), Lukas Tingkes (16 September 1983 -- 16 September 1988), D.N. Singaraca (16 September 1988 -- 16 September 1993), dan Nahson Taway (16 September 1993 -- 16 September 1998)

Memasuki era Reformasi, kota ini berturut-turut dipimpin oleh Kol.Inf. Salundik Gohong (12 September 1998 -- 12 September 2003), Tuah Pahoe (22 September 2003 -- 22 September 2008). Kemudian dilanjutkan oleh H.M. Riban Satia selama dua periode (22 September 2008 -- 23 September 2018), dan Fairid Naparin (24 September 2018 -- 23 September 2023).

***
Debu Yandi | Blogger Kalteng

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post