Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Tengah Mengajar dan Belajar.

Desa Danau Pantau Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas, adalah desa
dengan kekayaan tambang emas dan ikan-ikannya yang menjadi pekerjaan utama bagi
warga disana. Desa yang mayoritas agama Kharingan (60%), 40% nya merupakan
agama Islam dan Kristen ini merupakan desa yang mudah untuk dijangkau, karena
pemukimannya melewati jalan raya (Kota Palangka Raya – Kabupaten Barito
Selatan/ Buntok).
Perjalanan ke Desa Danau Pantau dari Kota Palangka Raya kurang
lebih 3 jam, sedangkan dari Kabupaten Kapuas ditempuh 6-7 jam, dan yang paling
dekat dari Kabupaten Barito Selatan hanya 2 jam. Konon, yang menjadikan desa
ini termasuk wilayah kabupaten Kapuas adalah karena jalur sungainya termasuk
sungai Kapuas.

Anak-anak sangat menyukai belajar sambil bermain, kegiatan ini saya berikan ketika mereka selesai belajar Al Qur'an (menulis, membaca dan menghafal)
dan untuk anak laki-laki saya ajarkan iqomah dan adzan.
Hal-hal yang kami lakukan adalah menghidupkan masjid dengan Ibadah
Shalat 5 waktu, menjadi imam, mengajari anak-anak membaca, menulis dan
menghafal Al Qur’an terutama surah-surah pendek, belajar gerakan shalat dan
bacaannya, kemudian kultum selesai shalat Taraweh dan Witir. 30% warga disini
adalah muallaf. Insya Allah, lebaran 1435 H ini adalah kali pertamanya
dikumandangkan Takbiran. Pada pukul 2 pagi kami harus membangunkan warga untuk
bersahur.

Semoga Allah merahmati mereka.
Foto-foto disamping ini adalah suasana saat saya mengajari anak-anak. Belajar sambil bermain.
Mereka adalah kekayaan yang meski dijaga dan dibimbing, sehingga akan tumbuh menjadi kabar gembira untuk desa ini.
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.