Blogger Kalteng

Jangan Diam, Baca dan Tertawalah

Hari ini aku sadar bahwa kita butuh sebuah hiburan, bukan dangdut, pop, atau lagu melayu. Bukan itu maksud saya, hiburan yang mampu mengencang dan mengendurkan urat-urat saraf, membuat kita tampak bersahabat jika melakukannya. Tertawa, tertawa lepas yang kita butuhkan. Apa lagi ditengah persoalan yang semakin rumit, keadaan cuaca yang tidak menentu, kadang hujan dan kadang panas. Sungguh, kita butuh hiburan berupa komedi atau lawak, bisa jadi kita butuh orang-orang tangguh dalam bidang stand up comedy.
Tertawa lepas (tanpa sadar) seakan menghilangkan sepuluh persoalan yang ada dalam pikiran. Membuat kita lupa, bahwa dompet kosong, belum makan, banyak hutang, atau bagi mahasiswa belum bayar uang kuliah. Walaupun setelah berhenti tertawa kita kembali difokuskan dengan persoalan-persoalan yang semakin dipikirkan semakin rumit.
Hal ini terlintas begitu saja, ketika saya bercermin dan mengingat berapa kali saya tertawa hari ini, berapa banyak waktu yang saya gunakan untuk tertawa. Sangat sedikit sekali, dan hal ini bukan berarti saya tidak berada ditengah orang-orang lucu, padahal ditempat saya sekarang berkumpul puluhan mahasiswa yang unik dan super aneh, gila, penuh dengan perjuangan, dan setiap hari selalu dikeluhkan dengan pernyataan “makan apa hari ini?”, namanya juga asrama.
Coba deh, iseng-iseng jalan dan catat orang-orang yang tertawa. Berapa banyak? Apakah semua orang mempunyai persoalan? Ya, itu jelas. Masalah ada untuk mendinamisasi kehidupan kita (nyontek kata bijak), semua bersarang di otak, dan bahkan kita tidak mampu untuk melakukan sebuah tindakan. Dalam hal ini, tertawa itu sangat dibutuhkan.
Mungkin, anda yang sedang membaca tulisan ini juga tengah berpikir, antara benar dan salah, dan lihat apa yang anda lakukan, hanya diam dan meresapi setiap kata yang saya tulis, coba sekarang tertawa, ingat-ingat masa kecil yang bahagia bersama keluarga, atau bareng teman-teman, atau bisa jadi masa bahagia bareng kekasih. Setelah anda tertawa, coba rasakan apa yang sedang terjadi dalam pikiran dan kehidupan anda setelah itu.

Hari ini juga saya iseng-iseng mengingat berapa kali saya marah dan berapa kali saya tertawa atau hanya sekedar senyum, senyum sendiri atau senyum-senyum depan orang. Ternyata, faktanya saya lebih banyak diam, ngelamun, berpikir berat, sibuk ngatur jadwal, dan marah-marah gak jelas. Tertawa, hampir tidak ada. So, jadilah kita pribadi yang tetap anggun, santai, dan menikmati setiap proses. Jangan lupa untuk tertawa dan rasakan bahagia dengan bersama orang-orang terdekat anda atau mengingat masa lalu, dan jangan pernah tertawa bahagian untuk bermimpi mengukir masa depan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post