Blogger Kalteng

Empat Motif Lukisan Jembatan Kahayan Kota Palangka Raya, Ini Penjelasannya

BLOGGER KALTENG - Kota Palangka Raya dengan julukan Kota Cantik selalu berbenah dan terus mempercantik di bawah kepemimpinan Walikota Riban Satia. Saat anda berkeliling seputaran Kota Palangka Raya maka akan banyak dijumpai taman-taman bersantai keluarga dan anak yang cukup nyaman. 

Selain itu, Jembatan Kahayan dengan panjang 640 meter salah satu yang menjadi icon Kota Cantik Palangka Raya selain fisiknya yang terus dijaga, tampilannyapun juga dipercantik. Saat ini, kolong Jembatan Kahayan dipercantik dengan lukisan dengan tema "Tambun Bungai" (Tambun/ Naga Galang Petak Hasambuyan Belom dengan Tingang/ Bungai).


Baca juga: Tahukah Anda Kenapa Palangka Raya Dijuluki Kota Cantik?

Nah, berikut ini penjelasan masing-masing lukisan yang menghiasi Jembatan Kahayan Kota Cantik Palangka Raya.


1) LUKISAN PADA PILAR/ TIANG JEMBATAN => dengan motif "Talawang Tingang" memiliki makna perlindungan dan benteng pertahanan yang kokoh dari segala bentuk ancaman, bahaya dan celaka.



2) LUKISAN PADA CAP JEMBATAN => dengan motif "Riak Danum Jalayan" merupakan simbol air lautan yang luas sebagai salah satu falsafah kehidupan yang mendinginkan dan menyejukkan segala sesuatu. Simbol ini merupakan doa yang bermakna agar sumber dari kehidupan memberikan rasa sejuk, nyaman, dan tenteram.


3) LUKISAN PADA SISI OPRIT JEMBATAN => dengan motif "Tambun Bungai" yang terdiri dari Kepala Tingang (Bungai) dan Ekor (Dandang Tingang), dan Badannya adalah Liukan Badan Tambun (Naga Galang Petak Hasambunyan Belom) serta Batang Garing (Pohon Kehidupan). Motif lukisan ini menggambarkan keseimbangan kosmos alam dalam aspek kehidupan dan memiliki makna seagai rangkaian doa agar kita selalu dijaga, dilindungi, serta dipelihara oleh alam baik alam jasmani ataupun alam rohani secara seimbang dan harmonis.


4) LUKISAN PADA DINDING TENGAH OPRIT JEMBATAN => adalah lukisan mural dengan motif "Kasiak Tambun dan Balian Dadas" yang menggambarkan kejantanan atau keparkasaan, hal ini dapat dilihat dari sosok seorang lelaki yang membawa Perisai Talawang dan Mandau (senjata khas Suku Dayak) dan juga lukisan sosok lelaki ini diberi judul "Kasiak Tambun" (Keganasan Naga). selain itu, sosok wanita Penari Dadas "Balian Dadas" merupakan simbol kefeminiman. Dahulu kala Tarian Dadas (Balian Dadas) merupakan ritual pengobatan atau penyembuhan yang dilakukan oleh seorang wanita namun pada era sekarang tarian ini sudah dikemas sedemikian rupa dan bisa digunakan untuk tarian penyambutan tamu atau pada acara pernikahan. Jadi arti dari lukisan ini adalah simbol kebahagiaan dan juga keterbukaan Suku Dayak dalam menerima siapa saja yang datang dengan tangan terbuka dan ketulusan sejalan dengan Falsafah Huma Betang yang artinya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.


Lukisan mural dengan motif ornamen dayak kalimantan tengah ini juga bertujuan untuk memberikan kesan artisitik yang kuat dan mendalam tentang bagaimana budaya lokal kita yaitu budaya dayak kalimantan tengah yang kita cintai dan banggakan ini. melalui media ini marilah kita bersama-sama membuka ruang apresiasi setinggi-tingginya agar selalu menghargai dan menjaganya serta memberikan nilai positif untuk kemajuan seni budaya di provinsi kalimantan tengah.

***

Sumber artikel langsung dari penjelasan yang ada di bawah Jembatan Kahayan, sehingga nilai kebenaran dari artikel ini tidak bisa diragunakan lagi. Debu Yandi | Blogger Kalteng

Kata Kunci : Jembatan Kahayan, Jembatan Kahayan Kota Palangka Raya, Jembatan Kahayan Palangka Raya, Palangka Raya, Palangkaraya, Jembatan Palangka Raya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post