Blogger Kalteng

Materi Genre Pendidik Sebaya


Bahan Pembelajaran 7:
(Pendidik Sebaya)

Pendidik Sebaya

I.    Pendahuluan
Remaja/mahasiswa merasa lebih nyaman untuk bertanya tentang hal-hal yang sensitif seperti seksualitas, HIV dan AIDS serta napzapada teman sebayanya. Dengan memanfaatkan bahan pembelajaran ini, diharapkan Pendidik Sebaya mampu menyebarkan informasi secara kreatif sehingga dapat menarik perhatian dan minat teman-teman sebayanya.

Untuk mengoptimalkan keterampilannya, Pendidik Sebaya seyogyanya melatih diri dengan menyebarkan informasi kesehatan reproduksi dalam kelompok kecil (tidak lebih dari 12 orang). Setelah terbiasa dan menguasai materi secara mendalam, para Pendidik Sebaya dapat meningkatkan kemampuannya dalam kelompok besar (+ 50 orang) untuk kegiatan ceramah.

Pendidik Sebaya adalah remaja/mahasiswa yang mempunyai komitmen dan motivasi yang tinggi sebagai nara sumber bagi kelompok remaja/mahasiswa dan telah mengikuti pelatihan Pendidik Sebaya dengan mempergunakan modul dan kurikulum standar yang telah disusun.

II.    Tujuan
A.     Tujuan Pembelajaran Umum
       Meningkatkan pemahaman tentang Pendidik Sebaya

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat :
1.    Menjelaskan pengertian Pendidik Sebaya
2.    Menjelaskan persyaratan PendidikSebaya
3.    Menjelaskan uraian tugas Pendidik Sebaya
4.    Menjelaskan persiapan penyuluhan oleh Pendidik Sebaya
5.    Melaksanakan penyuluhan Pendidik Sebaya
6.    Menjelaskan materi program PKBR oleh Pendidik Sebaya dalam kelompok kecil atau besar.

III.   Syarat Pendidik Sebaya
Remaja/mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial dilingkungannya. Misalnya: Karang Taruna, Pramuka, OSIS, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan pemuda.

IV.  Uraian Tugas Pendidik Sebaya
Dalam melakukan penyuluhan kepada remaja/mahasiswa, Pendidik Sebaya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.  Menggunakan bahasa yang sama sehingga informasi mudah dipahami oleh sebayanya.
2.  Teman sebaya mudah untuk mengemukakan pikiran dan perasaannya di hadapan pendidik sebayanya.
3.  Pesan-pesan sensitif dapat disampaikan secara lebih terbuka dan santai.
4.  Syarat-syarat Pendidik Sebaya
a.  Aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan remaja/mahasiswa;
b.  Berminat menyebarluaskan informasi program PKBR;
c.   Memiliki ciri-ciri kepribadian, antara lain: ramah, lancar dalam mengemukakan pendapat, luwes dalam pergaulan, berinisiatif dan kreatif, tidak mudah tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar serta senang menolong;
5.   Uraian Tugas Pendidik Sebaya
a.    Menyampaikan informasi substansi program PKBR
b.    Melaksanakan advokasi dan KIE tentang PIK Remaja/Mahasiswa
c.    Melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik minat remaja untuk datang ke PIK Remaja/Mahasiswa
d.    Melakukan pencatatan dan pelaporan
6.   Pengetahuan yang perlu dimiliki Pendidik Sebaya
a.      Pengetahuan tentang program PKBR yang didalamnya memiliki subtansi : 8 fungsi keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan, TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, NAPZA), Life Skills.
b.      Pengetahuan umum mengenai hukum, agama, dan isu terkini lainnya.
7.    Keterampilan yang perlu dimiliki Pendidik Sebaya adalah keterampilan komunikasi interpersonal yang bercirikan:
a.     Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah memungkinkan kedua belah pihak sama-sama berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan, pendapat dan perasaan.
b.     Komunikasi Verbal dan Non-Verbal.
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan kata-kata.
Pendidik Sebaya hendaknya:
·      Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami kelompok.
·      Menghindari istilah yang sulit dimengerti.
·      Menghindari kata-kata yang bisa menyinggung perasaan orang lain.

Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tampil dalam bentuk nada suara, ekspresi wajah-wajah dan gerakan anggota tubuh tertentu, seperti kontak mata dengan lawan bicara, menggunakan nada suara yang ramah dan bersahabat.
c.      Cara Bertanya :
Ada dua macam cara bertanya, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan Tertutup :
·      pertanyaan yang memerlukan jawaban yang singkat. Bisa dijawab dengan”Ya “ dan “Tidak .”
·      Biasanya digunakan di awal pembicaraan untuk menggali informasi dasar.
·      Tidak memberi kesempatan peserta untuk menjelaskan perasaan/pendapatnya.
Contoh:
1. “Berapa usiamu?”
2. “Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan semacam ini?”
Pertanyaan Terbuka :
·      Mampu mendorong orang untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran.
·      Bisa memancing jawaban yang panjang.
·      Memungkinkan lawan bicara untuk mengungkapkan diriapa adanya.
Contoh :
1. “Apa yang kau ketahui tentang IMS?”
2. “Bagaimana rasanya waktu mengalami haid pertama?”
d.   Mendengar efektif
Dalam melaksanakan pendidikan sebaya, mendengar efektif dapat dilakukan dengan cara:
·      Menunjukkan minat mendengar
·      Memandang lawan bicara
·      Tidak memotong pembicaraan
·      Menunjukkan perhatian dengan cara bertanya
·      Mendorong teman sebaya untuk terus bicara, baik dengan komentar kecil (misal: mm..., ya...), atau ekspresi wajah tertentu (misalnya menganggukkan kepala).

Mohon maaf, silakan kunjungi link berikut untuk materi kelanjutannya. alert-info

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post