Foto di Pantai Lunci; Sukamara |
Foto di Tumbang Mangkup, Kec. Mty. Hulu; Kotim |
Anak-anak merupakan generasi penerus yang sangat menentukan nasib bangsa dan umat Islam kelak. Anak-anak yang terbimbing baik dengan agama dan diberikan pendidikan yang tepat merupakan aset berharga bagi umat ini.
Kini, ribuan
anak-anak di Aceh telah kehilangan orang tua dan saudara. Mereka membutuhkan
uluran tangan dari umat Islam untuk dapat memberikan secercah cahaya bagi masa
depannya. Penyelamatan dengan merawat dan mendidik mereka menjadi kewajiban bagi
setiap umat Islam, khususnya kaum kaya. Inilah salah satu bentuk
kebajikan.
Firman Allah SWT: ''Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.'' (QS 2: 177).
Rasulullah pun menjelaskan
keutamaan memelihara anak-anak yang telah menjadi yatim. Sabda beliau, ''Siapa
yang memelihara dua anak gadis kecil (membelanjai dan mendidiknya seperti anak
sendiri) sampai keduanya dewasa, maka aku akan datang bersama-sama dengan dia
pada hari kiamat kelak.''
Ada dua penyelamatan utama yang harus kita
lakukan untuk menyelamatkan mereka. Pertama, penyelamatan akidah. Kita harus
menyadari, kesengsaraan akan selalu dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu
dengan berbagai alasan yang pada intinya adalah untuk dapat membelokkan akidah
mereka. Rasulullah pernah mengingatkan bahwa kefakiran itu sangat dekat dengan
kekafiran.
Allah pun telah memberikan peringatan dalam firman-Nya:
''Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar).' Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.'' (QS 2: 120).
Akidah yang benar merupakan modal bagi
mereka dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. Dan, ini pula yang diajarkan oleh
para nabi dan rasul kepada keluarga dan anak-anaknya. ''Dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub, 'Hai
anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam'.'' (QS 2: 132).
Kedua,
penyelamatan kejiwaan mereka. Bencana dahsyat yang merenggut jiwa dan harta yang
tidak sedikit akan menyisakan trauma yang berkepanjangan. Karenanya,
penyelamatan kejiwaan mereka dari trauma yang berkepanjangan merupakan keharusan
agar mereka dapat kembali memupuk semangat hidup dan berjuang ke arah yang lebih
baik.
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.