Sriyatin Shadiq Al Falaky
Diperbanyak oleh
Balai Diklat Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Jawa Timur Tahun 2006.
Pendidikan dan Latihan Hisab Rukyat Se Jawa
Timur
Tanggal 17 s.d 26 Mei 2006 di Surabaya .
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan pengenalan koordinat bola langit ?
Jawaban :
Untuk menjawab pertanyaan singkat di atas, tetapi mempunyai
jawaban yang luas dan panjang, tentunya
perlu diuraikan dan dijelaskan dengan mengetahui hal-hal di bawah ini sebagai
berikut :
1. Pengenalan sistem koordinat horizon
2. Pengenalan sistem koordinat ekuator
3. Pengenalan sistem koordinat ekliptika
4. Pengenalan Waktu Matahari dan Waktu Bintang
5. Pengenalan bola langit pada titik zenith
6. Pengenalan bola langit pada titik barat
7. Pengenalan koreksi-koreksi tinggi lihat
1. Pengenalan Sistem Koordinat Horison
a. Dasar Sistem Koordinat Horison
Koordinat horizon adalah suatu sistem lingkaran yang dibentuk untuk
mengetahui arah azimuth dan tinggi benda langit pada bola langit. Koordinat
horisan terdiri dari azimuth A sama dengan azimuth benda langit dan h sama
dengan tinggi benda langit.
Kaidah dasar sistem koordinat horison sebagai berikut :
Lingkaran
dasar adalah lingkaran horison.
Koordinat adalah
azimuth (A) dan tinggi (h)
Azimut adalah panjang
busur yang dihitung dari titik Utara
searah jarum jam sepanjang
lingkaran horison sampai ke titik kaki langit (K). Rentang azimuth (A) adalah 0o s/d 360o
Tinggi adalah panjang
busur yang dihitung dari titik kaki langit
(K) di horison sepanjang busur
ketinggian ke arah (atas) zenith (Z) jika h
positif, dan ke arah (bawah) nadir (N) jika berharga negatif. Rentang
tinggi benda (h) adalah 0o s/d 90o
atau 0o s/d – 90o.
b. Keuntungan dan Kelemahan
Keuntungan
sistem ini adalah praktis, sederhana, mudah dan langsung dapat dibayangkan
letak bendanya pada bola langit.
Kelemahan
sistem ini : a. tergantung tempat di
muka bumi. Bila tempatnya berbeda, horisonnyapun berbeda. b. tergantung waktunya,
karena terpengaruh oleh gerak harian.
c. Macam-macam Horizon
Horizon dapat
dibagi tiga macam:
1). Horizon hakiki atau horizon
sejati adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal dan melalui pusat bumi.
2). Horizon mar’i atau horizon semu adalah bidang yang menyinggung
bumi pada tempat pengamat berdiri.
3). Horizon hissi atau horizon kodrati adalah batas pandangan
mata tempat pertemuan langit dan bumi. Di tepi laut batas itu tampak jelas,
merupakan batas langit dan permukaan air laut.
d. Cara Membuat Koordinat Horison
Letak titik
koordinat (UTSB) pada bola langit dapat dibuat secara bebas, asalkan arah SBUT
atau UTSB searah jarum jam.
Dalam sistem
koordinat horizon bumi ini dianggap sebagai titik yang besarnya diabaikan
terhadap bola langit, karena pusat bola langit juga merupakan pusat bola bumi.
Langkah-langkah
dan cara melukis koordinat Horison,
sebagai berikut :
1). Lukislah lingkaran
meridian langit.
2). Lukislah garis datar dan
tegak berpotongan di titik pusat bola langit.
3). Lukislah lingkaran horizon
yang perpotongangan dengan meridian langit di titik U dan S
4). Lukislah lingkaran
vertikal utama yang perpotongannya dengan
meridian langit di Z dan N serta
perpotongannya dengan horison di B dan T. Ingat : perhatikan urutan arah
titik koordinat UTSB atau SBUT searah putaran jarum jam.
5). Melukis azimuth, yaitu tarik busur
dari titik U sepanjang lingkaran horison sampai ke titik kaki langit
(K).
6). Melukis tinggi yaitu tarik
busur dari titik K ke arah Z jika harga h positif atau ke arah N jika h
berharga negatif sampai ke letak benda langit.
Penjelasan : a. Letak lingkaran
meridian langit dan
lingkaran vertikal utama dapat
ditukar tempatnya. b. Lingkaran
terletak di depan
bola langit digambar
garis penuh, di belakang garis putus-putus.
e. Cara Membaca Koordinat Horison
Cara membaca koordinat horizon
sebagai berikut :
1, 2, 3, 4). Cara
membacanya sama dengan melukis koordinat horison.
5). Tariklah busur lingkaran
vertikal dari Z melalui benda langit sampai ke N yang perpotongannya dengan
horison di titik K.
6). Ukurlah azimuth benda langit dari U sampai ke K. Arah penelusuran azimuth searah putaran jarum
jam.
7). Ukurlah panjang busur dari K sampai ke posisi benda langit, untuk
menentukan tinggi (h)
8). Koordinat benda langit tersebut di atas adalah azimuth (A) dan
tinggi (h).
2. Pengenalan Sistem Koordinat
Ekuator
a. Dasar
Sistem Koordinat Ekuator
Koordinat ekuator adalah suatu sistem lingkaran yang dibentuk untuk
mengetahui panjatan tegak benda langit (asensio rekta) dan deklinasi pada bola
langit. Koordinat ekuator terdiri dari panjatan tegak = asensio rekta (a), dan deklinasi (d).
Kaidah dasar sistem koordinat ekuator sebagai berikut :
Lingkaran dasar
adalah lingkaran Ekuator Langit
Koordinat adalah asensio rekta (a) dan deklinasi (d)
Asensio rekta adalah panjang busur yang dihitung dari
titik Aries (titik g, Titik Musim Semi
(TMS), Titik Hamal) pada lingkaran
ekuator langit sampai ke titik
kaki langit (K) dengan arah penelusuran
ke arah timur. Rentang asensio rekta
adalah 0 s/d 24 jam atau 0o s/d 360o
Deklinasi
adalah panjang busur dari titik kaki langit (K) pada lingkaran ekuator langit
ke arah kutub langit sampai ke
letak benda pada bola langit.
Deklinasi berharga positif ke arah KLU
(Kutub Lintang Utara), dan negatif ke
arah KLS (Kutub Lintang Selatan). Adapun rentang deklinasi adalah 0o s/d 90o atau 0o
s/d – 90o
b. Kegunaan
Sistem Koordinat Ekuator
1). Sudut Jam Bintang Lokal ( SJBL) adalah panjang busur dalam jam (1 jam = 150 busur dan 1 derajat =
4 menit), dihitung dari titik kulminasi atasnya pada meridian langit ke arah
barat.
2). Jam bintang adalah sudut
jam bintang titik Aries.
3). Sudut jam bintang lokal =
Jam bintang – Asensio Rekta.
4). Koordinat ekuator bersifat universal dan standar. Sistem
koordinat ini umumya dipakai dalam astronomi karena tidak terpengaruh oleh
letak dan waktu pengamat di permukaan bumi.
Dalam
penggunaan keperluan praktis umumnya sistem koordinat ekuator ini seringkali
dinyatakan dalam koordinat sudut jam
lokal (t) dan deklinasi (d).
c. Cara Membuat Koordinat Ekuator
Langkah-langkah
dan cara membuat koordinat Ekuator sebagai berikut :
1). Lukislah lingkaran meridian
langit.
2). Lukislah lingkaran horison.
3). Lalu tandai setiap
perpotongan garis datar dan tegak dengan meridian langit dengan: U,T,Z,N.
4). Tentukan letak KLS (Kutub
Lintang Selatan) dan KLU (Kutub Lintang Utara) sesusai dengan lintang
geografis pengamat. Jika lintang
positif KLU di
atas titik U, sebaliknya jika lintang berharga negatif maka KLS berada
di atas titik S.
5). Lalu lukislah lingkaran
ekuator langit tegak lurus garis KLU-KLS. Berilah tandai huruf S
pada puncak ekuator. Titik-titik perpotongan ekuator dengan horison tandai
dengan titik T dan B. Ingat : dalam memberi tanda dan penempatannya.
6). Tentukan waktu bintang atau
letak titik g pada ekuator. Lalu tarik
busur dari titik S ke arah Barat
sepanjang ekuator sebesar jam bintang dikalikan 15 derajat.
7). Cara melukis Asensio Rekta
atau cara menentukan titik K.
Tariklah busur dari
titik g ke arah Timur atau berlawanan dengan arah sudut jam sampai ke titik
K, sesuai dengan harga Asensio Rekta.
8). Cara melukis deklinasi.
Tariklah busur dari titik K ke arah KLU
jika deklinasi berharga positif atau
ke arah KLS jika berharga negatif sampai ke posisi benda langit.
9). Lalu buatlah lingkaran gerak harian benda langit
tersebut sejajar dengan ekuator
dan arah geraknya dari Timur ke arah Barat.
d. Cara Membaca Koordinat Ekuator
Cara membaca koordinat horizon sebagai berikut :
1. s/d 6). Cara membacanya sama dengan melukis koordinat ekuator
7). Lalu tariklah busur dari
KLU jika
benda langit berada
di belahan langit Utara atau dari
KLS jika berada di belahan langit Selatan yang melewati benda langit dan
memotong pada ekuator di titik K. Jarak
busur dari K - Bt adalah deklinasinya.
8). Membaca sudut jam benda
langit. Ukur panjang busur dari titik S ke
arah barat sampai ke titik K.
9). Jika jam bintang diketahui
saat pengamatan maka a ditentukan
dari jam bintang dikurangi sudut jam benda langit tersebut.
10). Koordinat benda langit
tersebut di atas adalah koordinat benda langit
Asensio Rekta (a ) dan deklinasi
(d ).
3. Pengenalan Sistem Koordinat
Ekliptika
a. Dasar
Sistem Koordinat Ekliptika
Koordinat ekliptika adalah suatu sistem lingkaran yang dibentuk untuk
mengetahui bujur ekliptika dan lintang
ekliptika pada bola langit. Koordinat ekliptika terdiri dari bujur ekliptika (l) dan lintang ekliptika (b).
Kaidah dasar koordinat ekliptika sebagai berikut :
Lingkaran dasar
adalah lingkaran ekliptika
Koordinat
adalah bujur ekliptika (l) dan lintang ekliptika
(b)
Bujur ekliptika
adalah panjang busur yang
diukur dari titik Aries
ke arah timur sepanjang lingkaran
ekliptika sampai ke titik kaki langit (K). Adapun rentang bujur ekliptika (l) adalah (l) 0o s/d
360 o
Lintang ekliptika
adalah panjang busur yang
diukur dari titik kaki langit (K) di lingkaran ekliptika ke arah
kutub ekliptika sampai
ke letak benda langit. Harga positif ke arah KEU atau negatif ke arah KES. Rentang lintang ekliptika (b) adalah 00 s/d 900 atau 00
s/d – 900
b. Kegunaan Koordinat Ekliptika :
1). Lingkaran ekliptika
membuat sudut kemiringan
23 ½ 0 terhadap lingkaran ekuator langit.
2). Titik perpotongan
epliptika dengan ekuator langit setiap tanggal 21 Maret
disebut titik Aries atau Titik Musim
Semi (TMS) di belahan bumi utara,
dan matahari berada maksimum di belahan
langit utara setiap tanggal 22
Juni (23 ½ 0) disebut
Titik Musim Panas (TMP) atau
Titik Cancer. Matahari maksimum berada
di belahan langit selatan (-23 ½o)
dicapai matahari setiap tanggal 22
Desember, dan dinamakan Titik Musim
Dingin (TMD) atau Titik Capricornus.
3). Sistem koordinat ekliptika umumnya
digunakan untuk mengetahui posisi matahari
dan anggota tatasurya lainnya.
c. Cara Membuat Koordinat Ekliptika
Langkah-langkah
dan cara membuat koordinat Ekliptika sebagai berikut :
1 s/d 5) sama dengan melukis koordinat Ekuator.
6). Lukislah garis
KES –KEU yang berpotongan di
pusat bola langit
untuk membentuk sudut 23 ½o
terhadap garis KLS-KLU.
7). Lukislah lingkaran
ekliptika tegak lurus terhadap garis KES-KEU.
8). Lalu tentukan letak
titik g
pada ekuator. Jika kutub ekliptika
terletak di meridian langit, letak titik g berada di titik Timur atau Barat.
9). Cara menentukan bujur
ekliptika ( l ). Ukurlah panjang busur dari
titik g ke arah timur sepanjang lingkaran ekliptika sampai ke titik K.
10). Cara menentukan lintang
ekliptika ( b ). Ukurlah panjang busur
dari titik K ke
arah KEU jika berharga positif atau ke arah KES jika negatif, sampai ke posisi
benda langit di bola langit.
11). Lalu buatlah lingkaran gerak harian benda langit
sejajar dengan ekuator.
d. Cara Membaca
Koordinat Ekliptika
Cara membaca koordinat ekliptika
sebagai berikut :
1 s/d 8) Sama
dengan melukis koordinat ekliptika.
9). Cara menentukan bujur
ekliptika ( l ). Ukurlah panjang busur
dari titik g sampai ke titik K.
10). Cara menentukan lintang
ekliptika ( b ). Tariklah garis dari
KEU atau dari KES tergantung letaknya di
bola langit, melalui benda langit
sampai memotong lingkaran ekliptika di titik K. Panjang
busur dari K
ke Letak Bt adalah lintang
ekliptika benda langit tersebut.
11). Koordinat benda langit
tersebut di atas adalah koordinat benda langit bujur ekliptika (l) dan lintang ekliptika (b).
Penjelasan: Seperti halnya titik
Aries, KEU dan KES melakukan gerak harian dari ke arah barat, lingkaran
geraknya sejajar dengan ekuator.
4. Pengenalan Waktu Matahari
dan Waktu Bintang
Di bawah ini
akan dijelaskan hubungan antara waktu matahari dengan waktu bintang, sebagai
berikut :
a. Waktu Matahari Menengah (WMM) sama dengan sudut
jam matahari ditambah 12 jam. Jam 0 waktu matahari adalah matahari menengah
yang berada di titik kulminasi bawah. Satu hari matahari sama dengan 24 jam
b. Waktu Bintang (waktu sideris) sama dengan sudut
jam titik Aries. Jam 0 waktu bintang adalah letak titik Aries berada di
titik kulminasi atas. Satu hari bintang
= 23 jam 56 menit 4.0982 detik.
c. Letak-letak istimewa titik Aries terhadap matahari :
1). Sekitar tanggal 21 Maret
(TMS = Titik Musim Semi) adalah letak matahari berimpit dengan titik Aries. Jam
0 WMM sama jam 12 waktu bintang.
2). Sekitar tanggal 22 Juni (TMP = Titik Musim Panas) adalah saat matahari
berada di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM sama
jam 18 waktu bintang.
3). Sekitar tanggal 23
September (TMG = Titik Musim Gugur) adalah saat matahari berada di kulminasi
bawah, titik Aries berada di titik kulminasi atas. Jam 0 WMM sama dengan jam 0
waktu bintang.
4). Sekitar tanggal 22
Desember (TMD = Titik Musim Dingin) adalah saat matahari berada di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan
titik Barat. Jam 0 WMM sama dengan jam 06 waktu bintang.
5. Pengenalan Bola Langit
Pada 0° Lintang, dilihat Dari Arah Titik Zenith ( Depag [1981 : 259]
6. Pengenalan Bola Langit
Pada 20° Lintang Selatan Dilihat Dari Arah Barat ( Depag [1981 : 260]
7. Pengenalan Koreksi-Koreksi Tinggi Lihat dan Tinggi Nyata (Depag [1981 : 258]
[1] Lebih
jelasnya bacalah buku Pengantar Ilmu Falak dan Hisab Rukyat I oleh Sriyatin
Shadiq Al Falaky : Surabaya ,
penerbit Yayasan Al Falakiyah, 2000, hlm
:
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.