Karya da Vinci yang lain, "The Last Supper" tentang perjamuan terakhir
Kristus juga kerap jadi sasaran spekulasi.
Slavisa Pesci, ahli teknologi informasi, menciptakan efek visual
yang menarik dengan menumpangkan versi cermin lukisan itu di atas yang asli.
Hasilnya, dua figur mirip ksatria Templar terlihat di kedua ujung
meja. Sementara seseorang, yang diduga membawa bayi, berdiri di sisi Yesus.
Sementara Giovanni Maria Pala, seorang musisi Italia,
mengindikasikan posisi tangan dan roti bisa diinterpretasikan sebagai not dan
tanda musik, jika dibaca dari kanan ke kiri -- seperti karakteristik tulisan da
Vinci -- ia akan membentuk komposisi musikal.
Lebih jauh lagi, Leonardo Da Vinci bahkan diyakini meramalkan
akhir dunia. Dalam lukisan itu.
Menurut Da Vinci, pada 21 Maret 4006, Bumi akan dilanda banjir
bah. Bencana mahadahsyat itu akan berujung pada kiamat pada 1 November 4006.
Prediksi Da Vinci ditemukan oleh peneliti Vatikan, Sabrina Sforza
Galitzia yang bekerja di bagian arsip Vatikan. Galitzia menduga, sang jenius
asal Italia itu menyisipkan prediksinya dalam bentuk kode.
Galitzia yang pernah meneliti manuskrip Da Vinci di Universitas
California mengatakan, bentuk setengah lingkaran di atas lukisan Yesus dan para
muridnya saat perjamuan terakhir sebelum peristiwa penyaliban, mengandung
kode-kode tersembunyi.
"Di sana ada 'Da Vinci code', kode Da Vinci -- bukan hanya
kode yang dipecahkan Dan Brown," kata Galitzia seperti dimuat laman New Kerala.
Kode Da Vinci tentang kiamat memakai simbol zodiak dan menggunakan
24 huruf latin -- pengganti simbol 24 jam dalam waktu satu hari.
Namun, tak dijelaskan bagaimana simbol-simbol dalam lukisan
tersebut bisa dibaca sebagai sebuah prediksi tentang kiamat.
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.