Blogger Kalteng

Belajar dari Ibu Pemulung

Siang ini, tepat pada pukul 12.06 WIB ketika saat bersantai, bermanja diri dengan laptop yang terkoneksi internet di taman telkom jalan cempaka kota Palangkaraya. Hari ini cuaca sangat panas, sehingga pilihan untuk menyejukkan diri di bawah pepohonan adalah pilihan yang tepat.

Saya tidak sendiri menikmati keadaan ini, begitu banyak orang-orang yang mempunyai hobi seperti saya, ngenet atau online. Banyak tujuan dan kerjaan yang saya lakukan ketika online, tidak hanya buka facebook, twitter, atau media sosial lainnya. Bukan pengintai yang suka nongkrong dan nangkring di beranda cewek-cewek seperti halnya orang-orang yang online bersama siang ini.

Pertanyaannya, kerjaan saya apa?
Tentunya desain template blog, dan sedang membangun kerjasama jasa pembuatan WEB murah, dan menyiapkan blog untuk dijadikan usaha.

Pada saat tengah asyiknya kami bercengkerama dengan laptop masing-masing, pandangan kami seketika terpusat pada ibu-ibu tua, ia adalah seorang pemulung, bersama dengan suaminya yang sudah tua dan membawa seorang anak laki-laki, kira-kira TK 0 besar.

Ada raut kebahagiaan yang tergambar dari senyum ibu itu, ketika melihat setumpuk sampah botol aqua dan air mineral lainnya yang ada di TPS PT. Telkom. Dengan penuh senyum ibu itu memungut sampah satu demi satu, tampak sesekali berbincang dengan salah satu satpam yang sedang mengawasinya.

Cuaca panas hari ini tak sedikitpun menumbangkan semangatnya, mungkin juga ibu itu merasakan panas seperti halnya yang kami rasakan, namun apalah artinya bila dibandingkan setumpuk sampah, setumpuk rezki bagi sang ibu dan keluarganya.

Mungkin bagi kita setumpuk sampah tak punya arti, sampah ya sampah. Apalagi bagi kita yang tak punya kreatifitas untuk mengolahnya kembali.

Hari ini aku tersadarkan bahwa, betapa perjuangan untuk hidup itu tak mudah. 

1 Comments

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

  1. sangat-sangat menginspirasi...
    terima kasih gan...

    ReplyDelete

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post