Blogger Kalteng

Kalimantan Tengah Darurat Kabut Asap

Telah menjadi musim baru di Indonesia, khususnya di Kota Palangka Raya yakni musim kabut asap. Sasaran utama penyebab kabut asap adalah para petani ladang berpindah/ sawah tadah hujan, yang membakar lahannya untuk kemudian dilakukan penanaman.
Menjadi polemik memang, baik bagi pemerintah dan petani itu sendiri. Pembakaran lahan sebelum dilakukan penanaman sudah menjadi budaya turun-temurun suku dayak di Kalimantan Tengah. Walaupun sawah irigasi mulai ditekuni sebagian petani, itupun hanya sedikit.
Kabut asap tidak hanya dari para petani yang membakar lahannya, namun kebakaran juga sering terjadi di lahan-lahan kosong dan kering, baik yang jauh dari pemukiman hingga dipinggiran kotapun bisa terjadi. Api yang membakar lahan-lahan gambut sangat sulit dipadamkan, sehingga akan bertahan lama, dan jumlah asap yang dihasilkan juga semakin banyak.
Upaya dari para pemadam kebakaran selalu siap siaga dan melakukan tugasnya dengan baik, bergerak cepat, dan sebagaimana slogan mereka “pantang pulang sebelum padam”. Semoga semua unsur bisa saling bekerjasama untuk berupaya mencegah terjadinya kebakaran lebih lanjut. Saling membantu, dan tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya.
Dan untuk para petani yang masih mengandalkan sawah tadah hujan (membakar lahannya), semoga ada upaya dari pemerintah untuk menyadarkan mereka (beralih) dengan program yang jelas.

1 Comments

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

  1. "Hi!..
    Greetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my
    visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier. Thanks admin, and everything."
    Ejurnalism

    ReplyDelete

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post