Blogger Kalteng

Muscab IMM Kota Palangka Raya: Bukan Pada Konsolidasi Kursi Tapi Reaktualisasi Peran & Fungsi


BLOGGER KALTENG (Palangka Raya) - Sekumpulan kader-kader IMM Kota Palangka Raya telah berkumpul, immawan dan immawati tampak sibuk dengan persiapan masing-masing, ada yang sekedar iseng-iseng ngobrol, ada yang tengah serius bicara konsep kepemimpinan dalam IMM, ada juga yang siap dengan materi-materi persidangan untuk menghujami dengan interupsi nantinya, dan bahkan segelintir kader juga ada yang asyik memandang snack di atas meja panitia yang siap untuk disantap ketika coffe break, tak hayal itu sebuah angan yang akan menjadi nyata setelah 4 jam kemudian. 

Di tempat biasa Sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah kali ini menjadi arena Musyawarah Cabang IV PC IMM Kota Palangka Raya, hari itu tepat pada tanggal  26 Maret 2016 janji kader kembali diminta, amanah yang diemban kembali  diteruskan oleh kader-kader berikutnya, kata demisioner menjadi tangis haru pengurus menandakan bahwa dulu dan hingga kini mereka pernah berjuang bersama IMM, nama mereka pernah melejit naik karena bergabung bersama IMM, sehingga tanpa sadar ada kalimat yang menghujam begitu dalam terungkap "aku bangga menjadi kader IMM".

Berbekal tema dengan ciri khas seorang mahasiswa, padat, syarat dengan makna, dan ada langkah ke depan yang ingin dicapai yakni "Gerakan Pencerahan untuk Ikatan Berkemajuan", Muscab IV PC IMM Kota Palangka Raya dibuka. Sejak awal perjalan sidang sudah dihujami interupsi kader yang silih berganti, nuansa kritis mulai dibangun, namun tidak lupa diantara pembahasan yang serius juga akan terdengar suara riuh tertawa yang menandakan bahwa musyawarah ini tidak ada kata "anarkis".

Substansi muscab kali ini bukan pada pergantian kepemimpinan, tapi bagaimana keseriusan kader untuk menata kembali pemetaan gerakan IMM di Kota Palangka Raya, merumuskan program kerja, rekomendasi, dan cita-cita bersama untuk eksistensi IMM itu sendiri. Kesadaran ini yang sejak awal mewarnai jalannya musyawarah, sehingga titik fokus kader bukan pada konsolidasi kursi tapi reaktualisasi peran dan fungsi kader, sehingga muncul pertanyaan besar "apa yang kami lakukan ke depan bersama IMM".

Catatan Muscab III IMM pada tanggal 31 Desember 2013 lalu mengamanahi ekspansi jas merah di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya sehingga berdiri Komisariat dimasing-masing fakultas, dan satu Koordinator Komisariat, kemudian membesarkan IMM Komsat STAIN Palangka Raya (kini IAIN), dan Komsat Persiapan di UNPAR. Seiring perjalanannya, hingga berakhirnya masa jabatan PC IMM Kota Palangka Raya periode 2014-2015, kondisi komisariat mengalami kevakuman, sebuah seleksi alam yang menuntut kader untuk tidak bisa memfokuskan dirinya berorganisasi. Tentu, kondisi ini kita maklumi bersama, karena dunia mahasiswa cukup komplek permasalahan dan jalan yang harus dilaluinya, disamping pergeseran paradigma yang mulai mempengaruhi sebagian kader.

Muscab kali ini berjalan alot dan panjang, karena proses musyawarah tidak ada satupun terlewatkan oleh kader. Sepanjang pengamatan penulis yang pada saat itu hadir sebagai Ketua Umum DPD IMM Kalteng, peserta sangat antusias mengikuti jalannya setiap sesi persidangan, hingga waktu menunjukkan tengah malam musyawarahpun akhirnya ditutup dan dengan hasil terpilih 13+1 Formatur dari 17 orang yang mendaftar sebagai calon formatur.

Sebagai hasil akhir, PR bersama pengurus yang terpilih agenda-agenda besar telah dirancang dalam musyawarah untuk masa jabatan periode selama 1 tahun, yakni diantaranya mengoptimalkan kinerja antar bidang, lebih intensif melakukan pendampingan terhadap komisariat dan korkom, menciptakan forum-forum diskusi sebagai wahana membangun tradisi keilmuan, pengembangan kualitas kader dengan melakukan pengkaderan berjenjang, mendorong kerja kolektif kader untuk mengembalikan ghirah ber-IMM, menguatkan kembali eksistensi dan sinergitas IMM, serta menjalin silaturahmi antar lembaga/OKP/LSM, dan lainnya.

Adapun rekomendasi yang terpenting disampaikan kader dalam musyawarah ini, yakni lebih menekankan pada beasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah kepada kader yang aktif di IMM dan berpretasi di kampus, tentunya hal ini harus bersinergi dengan dukungan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palangka Raya itu sendiri.

Yandi Novia
Ketua Umum DPD IMM Kalteng
27 Maret 2016

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post