Blogger Kalteng

Idul Adha 1437 H, Perjalanan Tak Terduga Ke Desa Danau Pantau

BLOGGER KALTENG - Idul Adha 1437 Hijriyah menyisakan banyak cerita bagi saya pribadi. Biasanya moment seperti ini dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga, dan aktivitas pulang kampung ramai dilakukan. Kali ini saya diberi jalan lain oleh Allah SWT, diberi tugas oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalteng untuk bersama-sama masyarakat Desa Danau Pantau Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas melaksanakan shalat di desa tersebut.

Sebelumnya perjalanan ini tidak direncanakan. Tiga hari sebelum Idul Adha saya dihubungi salah satu warga disana apakah bisa lebaran di desa Danau Pantau. Semoga Allah memberi jalan dan mempermudah jalan itu, demikian jawaban saya.
Malam tanggal 11/09/2016 saya mendapat telpon dari Bunda Masriah Herlen Pengurus Aisyiyah Kalteng, Bunda kami semua para kader Muhammadiyah. Menanyakan kesiapan saya untuk berangkat ke Desa Danau Pantau, tanpa berpikir panjang saya iyakan. 

Pagi sekali tanggal 11/09/2016 kembali saya mendapat telpon dari Bunda memastikan kesediaan saya, jawaban saya sama yakni Insya Allah siap. Pada hari itu juga, setelah menelpon saya Bunda mencari dan mengusahakan Sapi Qurban untuk dibawa ke sana nantinya. Sementara Bunda mengusahakan itu, saya lebih fokus menyiapkan naskah Khotbah dan mencari teman untuk menjadi imam nantinya.
Lokasi shalat Idul Adha, di halaman masjid Desa Danau Pantau
Konsep khutbah saya tidak muluk-muluk, tidak juga dengan bahasa gaul apalagi alay, ataupun dengan bahasa ilmiah. Sebelumnya juga saya telah menggali permasalahan-permasalahan masyarakat di sana, dan membaca kembali peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim serta pelajaran dibalik prosesi Ibadah Haji. Saya juga sempatkan berdiskusi dengan salah satu mentor saya yakni Bang Rahmat Hamka, tentang apa yang harus saya sampaikan nantinya. 


Malam Takbiran, anak-anak sedang menunggu antrian pembagian paket hadiah dari Pimpinan Ranting Aisyiyah Desa Danau Pantau

Bunda Masriah Herlen (jilbab putih), Fitri Rahmawati (jilbab biru), dan warga menyaksikan proses penyemblihan hewan qurban
Naskah Khutbah Idul Adha Desa Danau Pantau telah selesai kira-kira pukul 09.00 WIB pagi. Selanjutnya saya mencoba menghubungi salah satu pemuda terbaik Kalteng, yakni Zainuri yang juga tanpa banyak tanya langsung mengiyakan ketika saya meminta kesediaannya meninggalkan hiruk pikuk kota untuk menjadi imam. 

Pukul 12.00 WIB informasi dari Bunda, hewan Qurban berupa 1 ekor sapi sudah dapat, yakni bantuan langsung dari Pemerintah Provinsi. 


Fitri Rahmawati berfoto bersama dengan beberapa anak, lokasi di tengah danau yang kering pada musim kemarau.
Pukul 14.00 WIB jadwal keberangkatan kami dari Kota Palangka Raya ke Desa Danau Pantau. Ohh yaa.. rombongan kami ada 5 orang, saya (Yandi Novia), Bunda Herlen (Pengurus Aisyiyah Kalteng), Fitri Rahmawati (Kabid Media DPD IMM Kalteng), Zainuri (Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kalteng), dan sopir pribadi Bunda. Ets.. saya lupa, jumlah kami 7 orang termasuk 1 ekor sapi qurban, dan sopir angkutan pick up untuk membawa sapi.
Warga sangat antusias memotong dan membersihkan hewan qurban, tampak senyum dan keceriaan tergambarkan di raut muka mereka.
Jadwal keberangkatan pukul 14.00 WIB itu, rombongan kami tidak langsung berangkat. Kami harus mutar-mutar Kota Palangka Raya mencari tempat photocopy (photocopy KTP sebagai syarat pengambilan hewan qurban) yang biasanya dimana-mana ada dan pada hari itu susah untuk ditemukan, begitu juga dengan angkutan sapi juga sulit untuk didapat.

Setelah sekitar 1 jam 30 menit akhirnya tempat photocopy ditemukan dan angkutanpun juga ada. Pukul 15.30 WIB kami menuju lokasi pengambilan hewan qurban, dan harus menunggu sekitar 30 menit lagi. Hingga akhirnya pukul 16.00 WIB kami bertujuh (termasuk sapi loh yaa) bisa berangkat menuju Desa Danau Pantau, dan tiba pada pukul 19.30 WIB lebih dikit.
ingin melihat pemandangan indah pagi hari danau, klik disini.
Sampai disana, warga sudah berkumpul di halaman masjid, begitu pula dengan santapan makan malam kami juga telah disiapkan. Saya sudah lama akrab dengan masyarakat disana, karena sebelumnya juga pernah ditugaskan mengajar anak-anak ngaji serta bimbingan lainnya. 

Seperti umat Islam lainnya, masyarakat di Desa Danau Pantau pun juga merayakan Idul Adha, ketika malam tanggal 10 Dzulhijjah kami juga melakukan takbiran di masjid bersama masyarakat dan anak-anak disana. Sungguh, Allah memberi jalan lain kepada saya dan rombongan untuk bertemu dengan keluarga kami yang ada di desa ini. Kerinduan akan kampung halaman dan keluarga sedikit terobati. 

Ada nilai semangat dan kebersamaan yang begitu besar di desa ini, terutama semangat anak-anak untuk belajar agama. Silakan baca postingan saya lainnya tentang aktivitas di Desa Danau Pantau :

  1. Sederet Semangat Dari Desa Danau Pantau
  2. Masyarakat Desa Danau Pantau Merasakan Berkah Ramadhan 1435 H
  3. DPD IMM Kalteng Siapkan Tim Dakwah ke Desa Danau Pantau
  4. Aisyiyah Kalteng Bangun WC Sehat Untuk TK dan Masjid Desa Danau Pantau
  5. DPD IMM Kalteng Salurkan Bantuan ke Desa Danau Pantau
  6. DPD IMM Kalteng Adakan Khitanan Masal di Desa Danau Pantau

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post