Blogger Kalteng

Hari Pahlawaan Refleksi untuk Saling Bergandengan Tangan Membangun Negeri

Oleh : Suprayitno*

BLOGGER KALTENG - Berjuang itu barang tentu sesuatu yang tidak mudah. Para pahlawan bangsa ini meninggalkan semua kesenangan duniawinya demi mempertahankan NKRI yang Hakiki. Berjuang, para pejuang rela meninggalkan anak isri, keluarga yang dicintai dan bahkan rela mati membela tanah negeri ini. Kini, mereka para pejuang bangsa ini telah tiada, kini mereka telah tenang meninggalkan Negara ini dengan kebebasannya, kebebasan berekspresi di sebuah negeri yang katanya menganut sistem Demokrasi.

Lalu, sejauh mana bangsa ini mampu menghargai jasa para pahlawan yang telah tiada ataupun para pejuang yang sudah semakin tua renta. Cukupkah Negara melindunggi, menghargai dan mengayomi mereka dan keluarganya?

Sedih, sedih rasanya sebagai anak bangsa belum bisa berbuat layaknya keheroikan mereka di masa Muda. Sedih, sedih rasanya ketika Negara yang dulu diperjuangkan dengan darah dan nyawa ini harus diisi dengan Korupsi, diisi dengan intoleransi, diisi dengan  perpecahan antar anak bangsa sendiri yang tak sepaham makna perbedaan di negeri yang katanya demokrasi ini. Sedih, sedih ketika para pembesar negeri yang harusnya sebagai  pahlawan di era saat ini  tapi malah sibuk saling mencaci dan senang memperkaya diri sendiri.

Sedih, sedih ketika semakin hari semakin banyak anak muda bangsa ini yang Alay, yang sibuk dengan dunianya sendiri, sibuk dengan Gadget dan media sosial buatan luar negeri.

Saat ini harusnya makna  Hari pahlawan  bukan sekedar Ceremony untuk mengenang perjuangan pahlawan yang berani mati membela negeri ini. Hari Pahlawan bukan sekedar hari untuk sekedar bersilaturahmi dan tabur bunga untuk mereka yang telah mendahului pergi.

Hari pahlawan, harus sebagai koreksi bangsa ini. Bahwa terlalu banyak  dosa yang kita lakukan kepada para pahlawan Bangsa Ini. Dosa yang semakin hari menjadi tanda semakin merosotnya moral sebagian orang di bangsa ini. Perjuangan Para Pahlwan negeri ini harus diisi dengan mempersatukan sekat-sekat yang mulai menciderai negeri ini, antar sesama anak negeri harus memperbanyak control diri. Jangan Memamerkan kekerasan dan praktek-praktek tak terpuji. 

Untuk mu pemuda, Jangan lagi jadi anak Muda Alay. Hari Pahlawan jangan hanya dijadikan sebuah ceremony tapi bagaimana kita semua semakin sadar diri untuk sama-sama memakmurkan negeri ini tanpa saling mencaci-maki.

***
Suprayitno adalah Duta Pemuda Kreatif Indonesia Tahun 2016 yang dikukuhkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada tanggal 1 November 2016.

Baca beritanya : Suprayitno, Wakili Kalteng Dikukuhkan Menpora Menjadi Duta Pemuda Kreatif Indonesia 2016


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post