Pengertian syukur dalam kitab I’anatut Thalibin
| ||||||||||
اَلشُّكْرُلُغَةًهُوَالْحَمْدُالْعُرْفِىُّ
وَعُرْفًاصَرْفُ الْعَبْدِجَمِيْعَ مَاأَنْعَمَ اللهُ بِهِ اعَلَيْهِ فِيْمَا خُلِقَل لِأَجْلِهِ ااَىْ أَنْ يَصْرِفَ جَمِيْعَ الْأَعْضَاءِ وَالْمَعَانِى الَّتِى أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِ بِهَافِى الطَّاعَاتِ الَّتِى طُلِبَ اسْتِعْمَالُهَافِيْهَا.
| ||||||||||
syukur menurut pengertian bahasa adalah pujian (alhamdulillah) sebagaimana umumnya.
| ||||||||||
Adapun menurut pengertian syariat adalah menyalurkan (mendayafungsikan) semua yang telah dikaruniakan Allah kepadanya menurut fungsi dan tujuan sesuatu itu diciptakan.
| ||||||||||
Dengan kata lain, menyalurkan (mendayafungsikan) semua potensi tubuh yang telah dikaruniakan oleh Allah SWt., baik secara formal maupun substansial untuk tujuan pengabdian kepada Allah SWT.
| ||||||||||
Imam Nawawi ; dalam kitab tafsirnya sebagai berikut :
| ||||||||||
وَحَقِيْقَةُ الشُكْرِالْاِعْتِرَافُ بِنِعْمَةِ الْمُنْعِمِ مَعَ تَعْظِيْمِهِ.
| ||||||||||
Esensi syukur adalah pengakuan atas kenikmatan yang diberikan oleh Sang Maha Pemurah disertai sikap mengagungkan-Nya.
|
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.