Blogger Kalteng

Sapundu Bagi Penganut Hindu Kaharingan

BAGI penganut Hindu Kaharingan, Sapundu tidak hanya sekadar pelengkap ritual agama, tapi juga sebagai penghormatan terhadap roh dari orang yang telah meninggal. Tanpa Sapundu, berarti tak ada yang menjadi pengawal bagi roh.

Fungsi tiang Sapundu adalah sebagai tempat mengikat hewan korban, seperti kerbau, sapi, atau babi yang digunakan dalam suatu acara adat tiwah. Tiwah sendiri, merupakan sebuah upacara ritual agama untuk mengantarkan roh orang yang telah meninggal menuju kehidupan abadi.
Tiang Sapundu biasanya berbentuk patung laki-laki atau perempuan yang terbuat dari bahan kayu ulin. Patung laki-laki apabila yang jasad yang ditiwah laki-laki, begitu pula sebaliknya.
Untuk memasang dan menanam Sapundu, ada ritual khusus yang harus dilakukan, seperti dengan memotong babi. Karena menjadi pengikat hewan korban pada upacara tiwah, sapundu biasanya ditempatkan di lokasi pelaksanaan tiwah. Setelah upacara selesai, Sapundu dicabut lalu didirikan di depan sandung keluarga yang ditiwahkan.

Sapundu dipasang berdampingan dengan Sandung-- rumah-rumahan yang menjadi tempat bagi tulang belulang orang yang ditiwahkan. Ini sebagai bentuk pengawalan sapundu kepada roh tersebut.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post