Ada anak jalanan, ada juga
Penulis Jalanan. Itulah saya Debu Yandi, karena saya menulis untuk nyari uang
(untuk saat ini), dan untungnya ada media yang telah berlangganan
tulisan-tulisan saya (sesuai pesanan juga). Lumayanlah, dalam sebulan 2 kali, Alhamdulillah
cukuplah buat sehari-hari walaupun kadang juga kurang.
Cita-cita saya memang ingin
menjadi penulis, yaa Penulis, nulis apa aja. Kadang waktu jalan-jalan, ketemu
kejadian tabrakan, kena razia, seorang juru parkir tapi gak mau dibayar, paman
bakso keliling yang sering saya wawacarai soal pemerintahan baru era jokowi,
dan masih banyak lagi hal yang saya tulis. Namanya juga Penulis Jalanan, nulis
juga sambil jalan-jalan, dan saya yakin suatu saat orang-orang akan mudah nemuin
tulisan-tulisan saya di Jalan-jalan, entah itu buku, Koran, majalah, tabloid, pamphlet,
atau bisa jadi tulisan Sedot WC, terima potong rumput, atau yang sedang hot di
Kota Palangkaraya dan Banjarmasin “Belajar Hipnotis”, tulisankan banyak macam
dan gayanya. Atau bisa jadi tulisan di tiang listrik, dicari orang hilang, atau
dicari seorang buronan dengan ciri-ciri fisik, hidung sedikit mancung, alis
tebal, rambut hitam, pakai kacamata, putih, badan sedang, tampan, orangnya
bersih, keteknya wangi, terkena pasal 05 ayat 10 tahun 2015 tentang “Selalu
Bermimpi Menikah”, semuakan kita tidak tahu jadinya seperti apa.
Tapi serius, menjadi penulis
adalah cita-cita saya. Bahkan, mahar sebuah buku menjadi impian terbesar saya
ketika melamar calon istri. Amin. Judul bukunya, ada kata embun. Asikkan :D
filosofinya @DebuEmbun.
Saya juga selalu percaya tentang
2 hal “Nasib dan Takdir”, jadi kehidupan ini terjadi karena dua hal itu. Sebagai
contoh, saya lahir sebagai seorang laki-laki tampan itu namanya takdir, kalau
nasib saya ketika besar nanti jadi penulis terkenal (karena kerja keras),
bedakan. Mati itu juga takdir, gak tahu kapan waktunya, namun pasti terjadi. Saya
akan menikah itu takdir, tapi dengan siapanya itu nasib. Nasib itu kita yang
nentuin, jadi apa dan kemana kita nantinya. Hidup itu memang pilihan kawan.
Terbuktikan, saya memang penulis
jalanan, lebih tepatnya nulis gak tahu arah tulisan saya kemana. Pembaca cerdas,
pasti mampu memahami kemana arah tulisan saya saat ini. [debuyandi]
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.