Blogger Kalteng

Senandung Asap di Kota Cantik Palangka Raya

Andai orang tahu apa yang ku rasakan saat ini, aku dianggap sebagai musibah bagi penyakit yang menimpa banyak orang, aku dianggap musim baru di Kota Cantik ini. Bahkan mereka dulu yang memuji Kota ini sebagai Kota Cantik, kini mulai memberi julukan baru "Silent Hill", bahkan ada yang membuka wisata kabut asap buka 24 jam. Sekejam itukah aku, sekejam itukah arti hadirnya aku bagi banyak orang.


Aku bertanya dalam diam, kenapa aku harus hadir, kenapa aku diciptakan oleh tangan yang tidak arif. Aku hanyalah partikel kecil yang tidak bernyawa, wujudku nyata, dan aku hanya sesuatu yang telah menjadi sisa.

Namun, aku bukan satu-satunya yang disalahkan, orang-orang juga menyalahkan mereka yang tengah duduk di kursi amanah rakyat, mereka yang mempunyai otoritas untuk menetapkan kebijakan. Semua tidak sampai disini, masih ada yang menjadi peringkat satu dalam urutan yang harus disalahkan, mereka adalah perusahaan yang membakar lahannya, ada yang disengaja dan ada yang tidak.

Suara sumbang terdengar kecil juga menyalahkan para petani kecil yang membakar lahannya, yang dengan itu mereka bisa makan, dengan itu mereka bisa menanam padi. Mereka juga mengeluh, ingin tidak membakar tapi harus bagaimana lagi, lahan mereka daerah perbukitan yang sangat sulit untuk memperoleh air sebagai irigasi.

Akulah asap yang mengubah Kota Cantik ini menjadi kota berasap, bahkan ada yang seakan bermimpi berada dikota ini seperti berada di atas awan. Semoga ini menjadi perhatian kita semua, bahwa aku ketika besar akan menjadi bencana, jika tidak dicari solusi maka aku akan datang di tahun berikutnya.

Aku ada, maka ada fashion baru, orang-orang semua memakai masker dengan bebas memilih warna dan motif yang sesuai dengan karakternya. Terlihat jelas disudut-sudut jalan para penjual masker tersenyum lebar, bahkan aku bertanya-tanya apa yang mereka pikirkan, apakah berharap aku lenyap atau berharap aku masih ada.

Ingatlah wahai manusia, aku ada karena diciptakan, aku ada karena ulah tanga yang tidak bertanggung jawab, aku ada karena belum ada kebijakan dan solusi yang berani untuk mencegahku hadir kembali. Kini, aku sebagai asap memberikan nasehat, aku tidak akan lenyap dengan hanya saling mengutuk satu sama lainnya.

[#debuyandi]
catatan "Tragedi Asap"
Kota Cantik Palangka Raya
Pkl. 17.15 || 10/09/2015

1 Comments

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post