Blogger Kalteng

Pedagang Buah Durian, Serbu Kota Palangka Raya

Bukan menjadi hal yang tabu lagi, warga sudah tidak malu melakukan aksi "Belah Duren" di jalanan seputar Kota Palangka Raya, aksi ini kebanyakan dilakukan di siang hari. Pemilik Duren selalu menyambut dengan penuh senyum dan kata mesra menawarkan duren-durennya, bahkan duren dipisahkan dengan kualitas harga, rasa, bentuk, ukuran, dan diskon tertentu.

Harga bervariasi, mulai dari Rp. 10.000,- hingga Rp. 100.000,- semua tergantung pada jenisnya, sekarang tinggal kita memilih yang mana. Musim kabut asap berlalu kini hadir musim Duren, tidak jauh beda antara kedua musim ini, karena biasanya akan kita dapati setahun sekali. Rupanya, kebakaran beberapa bulan lalu tidak sampai pada membakar pohon-pohon duren, sehingga tahun ini masyarakat berlomba-lomba untuk memanjakan lidahnya masing-masing.

Kepuasan tergantung banyaknya yang kita makan, juga tergantung tebal tipisnya dompet yang kita punya. Bagi yang dompetnya tipis, cukup dengan gigit jari dan mencium baunya saja mungkin itu sudah lebih dari cukup. Terutama para mahasiswa rantau seperti saya, hingga tulisan ini terpublikasi saya masih belum merasakan bagaimana sensasi Membelah Duren di pinggiran jalan raya, karena biasanya belah duren yang saya lakukan di bawah pohonnya langsung.

Primadona Duren pun muncul, yakni Duren Kasongan. Telah dikenal banyak kalangan, tersebar hampir seluruh kabupaten kota di Kalimantan Tengah, bahkan ke provinsi tetangga juga cukup dikenal. Bukan karena ukurannya, tapi karena rasanya hampir dikatakan sempurna mampu memanjakan lidah dan memuaskan para pembelah duren.

Tampuyak
Tidak hanya itu, buah duren juga diolah menjadi "TAMPUYAK", duren yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut, dengan ciri khasnya yang sederhana namun menggoda. Biasanya, di kalangan masyarakat Dayak tampuyak sudah tidak asing lagi, satu jenis makanan yang hanya akan ditemui pada musim buah duren. Tampuyak biasanya diolah untuk penyedap masakan, seperti sayur asam ikan patin/ nila, atau hanya dimasak sendiri tanpa campuran apapun dengan cara di goreng dengan sedikit minyak, atau bisa juga di campur dengan pare (Baca : Tumis Paria dan Tapuyak Khas Dayak Ngaju). Selamat Mencoba!!!

#debuyandi
#bloggerkalteng
#blogger
#kalteng
#palangkaraya
#duren #durian #duhiyan
#tampuyak #tampoyak

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post