Blogger Kalteng

Kalotok, Perahu Tradisional Masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah

BLOGGER KALTENG - Aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Palangka Raya terutama mereka yang bertempat tinggal di pinggiran sungai Kahayan dan beberapa tempat seperti Dermaga Kereng Bangkirai, perbatasan antara Kelurahan Panarung dengan Kelurahan Pahandut yang notabenenya adalah masyarakat dengan mata pencarian sebagai nelayan (pencari ikan) di sungai-sungai terdekat.

Aktivitas yang dilakukan selain menggunakan Jukung (sampan) sebagai alat transfortasi, masyarakat Kota Palangka Raya umumnya juga menggunakan Kalotok/ Klotok (perahu mesin). Kalotok/ klotok merupakan perahu dengan jenis mesin lebih besar, adapun perahu dengan mesin lebih kecil sebagian daerah di Kalimantan Tengah masyarakat menamainya dengan CES, karena suara mesinnya terdengar mirip dengan namanya. 

Perbedaan antara kalotok/ klotok dengan ces hanya terletak pada jenis mesin dan badan perahu. Kalotok dengan badan perahu yang lebih besar, sedangkan ces badan perahunya lebih besar.

Di Kota Palangka Raya sendiri, kalotok/ klotok tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk mencari ikan oleh para nelayan, namun ada juga yang menggunakannya sebagai sarana mencari nafkah, yakni dengan menjadikan kalotok/ klotok sebagai trasfortasi objek wisata "susur sungai" Kahayan Kota Palangka Raya. Hingga saat ini kalotok memang digunakan sebagai transfortasi sungai oleh masyarakat Kalimantan Tengah.

Penasaran bagaimana bentuk dan potret penggunaannya? Blogger Kalteng telah mengumpulkan aktivitas masyarakat Kota Palangka Raya dengan menggunakan kalotok/ klotok.







Sumber Foto :
Instagram Septiandi Fransisco
Instagram M. Andi Rahman
Instagram Dimas Suryo

***
Ingin hasil fotografi anda dimuat? Silakan hubungi saya via Instagram, Email, atau WhatsApp. Foto yang saya terima bertema Kalimantan Tengah dengan aktivitas sosial masyarakatnya, wisata, budaya, kuliner, dan lainnya. (debuyandi | BLOGGER KALTENG)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post