Blogger Kalteng

Pemuda Kalteng Harus Siap Hadapi ASEAN Community 2015



Menurut Rakhdinda Dwi Arta Qairi salah satu pemuda putra Kalimantan Tengah yang mewakili kegiatan Internasional Youth Conference (Pertemuan Pemuda se ASEAN) di Jakarta bulan lalu, menerangkan ada beberapa poin penting dalam menyambut ASEAN Community 2015, kepada Redaksi Rabu (22/1).
Kita harus bersama-sama bersiap menghadapi ASEAN Community 2015. “Kita membutuhkan percepatan untuk memajukan sebuah bidang, ucapnya. Kemudian di dalam ASEAN Community 2015 terdapat dua efek yakni perubahan menuju hal positif dan perubahan menuju hal buruk. “Utamanya para pemuda Indonesia harus mampu melawan hal-hal negatif dengan memanfaatkannya secara positif," lanjutnya.
Pemuda yang pernah menjuarai Lomba Pidato Tingkat Pemuda Kota Palangka Raya, dan Orasi Ilmiah Tingkat Mahasiswa ini menjelaskan ASEAN harus menyiapkan sumber daya ekonominya. “Indonesia adalah negara kedua yang tumbuh besar bersama negara G-20 lainnya di bawah China meskipun saat ini negara kita sedang merasakan kondisi sosial ekonomi yang kurang baik.
Kemudian ditambahnya apabila kita bangsa Indonesia tidak mampu menghadapai ASEAN Community 2015 maka Republik Indonesia akan lemah menghadapi ancaman dari negara lain. “Apabila kita tidak kuat menghadapi komunitas ASEAN maka nantinya akan ada kesenjangan, jurang yang dalam antara negara kaya dan negara miskin semakin dalam dan lebar,” tuturnya.
Lebih lanjut pemuda yang masih berstatus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ini menjelaskan berdasarkan hasil riset yang salah satunya juga dilakukan dari pihak Kemenpora bahwa isu ASEAN Community hingga saat ini belum diterima dengan baik oleh masyarakat. “Masyarakat luas kita belum tahu apa itu Komunitas ASEAN, ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk menjelaskan dengan baik kepada masyarakat luas karena pelaku ekonomi bukan hanya kita tetapi masyarakat luas dan karena ini adalah pekerjaan rumah kita.
“Kita harus melakukan hal yang penting seperti gerakan aktif untuk menyelesaikan pekerjaan rumah kita pada poin sebelumnya, apabila gerakan kita tidak komprehensif maka akibatnya publik tidak akan pernah tahu dan apa yang kita lakukan hari ini dan selanjutnya tidak akan ada gunanya. Yang terakhir kita harus tahu bahwa selain pemerintah, selain mahasiswa grassroot harus disentuh harus dikomunikasikan karena ini bukan hanya isu ditataran elit tetapi harus dihadapi bersama oleh seluruh bangsa Indonesia,” terangnya. (dyn)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post