Betapa tidak pilu
rasanya melihat orang-orang saling berpasangan berfoto di taman Saya Cinta Kota
Cantik, sementara bagi Jones hanya berpasangan dengan bayangnya. Hatinya
seperti terhiris sembilu, sampai-sampai ketika makan terasa makan batu kerikil,
keras dan tidak berasa. Kepedihan hati terselimuti otak yang semakin kacau,
belum lagi mendekati malam tahun baru si Jones mulai berpikir gila dan tidak
mampu lagi menahan amarah. Hingga akhirnya taman “Saya Cinta Kota Cantik”
menjadi objek amarah si Jones, mejadi bulan-bulanan pikiran kelamnya saat itu.
Amarahnya semakin memuncak ketika memandang lambang “cinta” yang identik dengan
“hati” berwarna merah semakin jelas terlihat. Bahkan amarahnya tidak mampu ia
kendalikan karena tidak sengaja melihat Bak Sampah yang berpasangan seakan
bergandengan mesra, alhasil Jones semakin pilu.
Akhirnya huruf “A”
di akhir kata “Saya” berhasil ia rusak, karena menurut analisa sederhana saya
nama mantan yang sangat si Jones cintai dahulu berawal dari huruf “A”. Awalnya
si Jones akan merusak semua huruf demi huruf setelah ia merusak huruf “A”,
namun ia tiba-tiba sadarkan diri menangis dengan terisak-isaknya dan berucap
“aku tahu ini bukan salahmu man (sapaan akrab taman), aku sadar, sangat sadar,
tapi aku tidak mampu menahan kepedihan hati ini”, ia pun pergi sempat duduk
termenung mengingat setiap detik-detik kesalahannya terhadap huruf “A” taman
SCKC.
Kini, si Jones
mulai tersenyum kembali melihat huruf “A” kembali ada. Jika suatu saat huruf
ini mampu bertahan dan tidak lagi dirusak, berarti si Jones telah mampu untuk Move On dari masa lalunya yang sungguh tragis. Semoga
Jones segera bertemu dengan jodohnya, dengan itu taman “Saya Cinta Kota Cantik”
akan tetap ada dan kembali terjaga.
#debuyandi
#bloggerkalteng
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.