Blogger Kalteng

Nasehat Security Kampus Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Sosok yang telah lama ku kenal, kurang lebih 5 tahun silam. Seorang security kampus di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Memiliki wajah yang bagiku tegas, dengan gaya jalan yang memecah segala ketakutan.

Siang itu, tepat pukul 14.00 WIB ku selesaikan satu masalah besar dalam hidup. Aku lelah, bukan karena masalah itu, namun karena memang dari pagi aku belum makan apapun, dan hanya berbekal sebotol Ades yang ku isi dari rumah.

Gambar sementara; berarti saya masih belum berfoto
bersama mereka.
Sudah menjadi rutinitas, saat mengunjungi kampus, aku pasti berhenti sejenak hanya untuk menyapa Security, karena banyak percakapan menarik yang bisa ku dengar dari mereka, walaupun ditengah kesibukanya mereka selalu menyempatkan untuk berbagi, apakah soal kampus, mahasiswa, dosen, permasalahan kampus, masalah pribadi, bahkan pengalaman-pengalaman hidup mereka, dan bahkan kami biasanya bercanda bersama. Namun yang paling ku ingat pertanyaan mereka adalah "kapan nikah?", selalu ku jawab dengan "tunggu saja undangannya."

Entah kenapa siang itu, setiba di pos Security aku langsung dilontarkan pertanyaan "lah, kenapa dengan Yandi? Ada masalah apa?". pertanyaan yang membuatku terduduk lama untuk melanjutkan jawaban sekaligus curhat. Bahkan salah satu dari mereka keluar dari pos dan menghampiriku.

"Kunci hidup ini, syukur dan jangan berhenti untuk terus berjuang. Yakin, Bapak yang berpendidikan kurang saja mampu untuk bertahan dan berkembang, apalagi Yandi yang berpendidikan. Masalah dalam hidup ini tidak pernah berakhir, jikapun itu berakhir berarti kita mati".

Aku hanya terdiam dan menyandarkan kepalaku ke tembok. Menghela napas, dan mencoba meraih sebotol air yang ku bawa. Ku minum perlahan, ku hela napas untuk kesekian kalinya, sambil menatap mahasiswa yang berlalu-lalang.

Aku masih belum bersuara, menghayati setiap kata yang keluar dari seorang Security. Sebagian mahasiswa menganggap mereka seram dan suka marah-marah. Bagiku, mereka berbeda, mereka sosok pengabdi yang luar biasa. Tanpa mereka, kampus tidak akan aman, parkir akan kacau. Mereka yang sosok penuh dengan kejutan-kejutan dan pemegang tanggung jawab besar.

Hanya beberapa bait kata itu yang ku ingat, selebihnya kami menghabiskan waktu menunggu waktu ashar dengan bercanda, dan kadang mengomentari berbagai tingkah laku mahasiswa yang unik dan menarik.

Tidak lupa, sebelum ku pamit untuk pulang. Ucapan terima kasih, dan memberikan mereka keyakinan bahwa tidak ada yang sia-sia dalam percakapan beberapa waktu yang telah lewat.

Bagi anda mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, yang membaca tulisan ini, coba sekali-kali berbincanglah dengan mereka, berbagi masalah dan mengenal lebih jauh sosok mereka, banyak hal yang bisa menjadi inspirasi. Apa lagi bagi anda yang tengah dilanda masalah yang bertubi-tubi. Tidak ada salahnya berbagi dan mencari nasehat dari siapa saja.

#debuyandi #bloggerkalteng

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post